Translate

Thursday, August 1, 2013

Kemampuan Menulis Mana, Kemampuan Menulis?

Saya mau konfirmasi.

KONFIRMASIK.

Kemaren, saya meratapi nasib. Dan bisa dibaca di post yang ini. Itu yah, sebenernya saya bukan meratapi kalau blog ini sepi pengunjung. Rame kok, blog ini. Suer. Udah kaya pasar hewan aja ramenya. Yang saya ratapi adalah kemampuan menulis saya.

Sejak dulu, saya itu seneng banget nulis. Dari jaman SD saya udah punya diary. Kalau anak SD pada umumnya diary-nya isinya biodata dan kata mutiara dari "sahabat-sahabatkuwh", diary saya isinya beneran jurnal. Saya menuliskan dengan rutin aktivitas bahkan perasaan saya sehari-hari.

SMP saya sempet berhenti nulis diary. Tapi saya mulai coba-coba bikin-bikin cerpen dan puisi alay, yang kemudian saya kirim ke majalah anak-anak atau ke surat kabar lokal yang kalau minggu ada halaman khusus untuk anak-anak.

SMA saya mulai jarang kirim-kirim cerpen dan puisi, tapi mulai nyoba bikin artikel yang bukan puisi dan bukan cerpen. Yah semacam begini-begini ini, tapi lebih bagus dan analisis sosialnya lebih mendalam lah ya. Bahkan kalau saya lihat-lihat, tulisan saya jaman SMA itu adalah tulisan-tulisan saya yang terbaik. Yang sekarang ini sungguh menurun drastis. Oh iya, jaman SMA ini saya juga punya blog di Yahoo. Tapi cuma kaya diary aja sih, cuma yang ini diketik. Heheh..

Pas kuliah, mulai ngetrend media sosial yang namanya Friendster. Di friendster itu ada fitur untuk ngeblog-nya. Mulailah saya ngeblog di sana. Ya jurnal pribadi aja. Adakala isinya mutu, tapi nggak jarang cuma cerita-cerita gokil. Di Friendster saya mulai merasakan jurnal pribadi saya dibaca orang lain. Nggak sebanyak sekarang sih, tapi menurut saya udah lumayan lah untuk ukuran jaman itu, jaman blogging belum ngetrend.

Oh iya, pas saya ketemu komunitas beauty blogger Jogja, salah satu dari mereka mengenali tulisan saya. Ternyata dia itu pembaca blog saya jaman saya masih ngeblog di Friendster x).

Kemudian belum lama ini lah saya kenalan sama make up. Pokoknya saya kenal make up itu cuma selang 3 bulanan lah, dengan lahirnya blog Racun Warna-Warni. Jadi beauty blog saya itu benar-benar dirintis dari awal, dari saya belum ngeh soal make up. Blog saya itu juga menjadi ajang belajar make up buat saya. Dan nggak disangka, yang baca banyak ih. Saya bener-bener belajar make up di sana. Dari hari kehari muka saya semakin nggenah, dan foto-foto saya semakin baik. Selain itu, saya juga belajar menyikapi haters, belajar menahan diri karena selain hal-hal menyenangkan, juga terjadi berbagai hal-hal yang menyebalkan di sono. Yang saya malas ceritakan sekarang karena akan OOT.

Tapi sepertinya saya begitu tenggelam dalam beauty blog. Pada tahu lah ya, kalau beauty blog itu lebih banyak main difoto. Saya mbacot apa aja terserah juga bakalan banyak yang baca, asalkan produk yang saya ulas itu banyak peminatnya, asalkan fotonya informatif, asalkan muka saya cantik yang mana itu nggak perlu usaha lebih karena saya memang naturaly born beauty, asalkan asalkan dan asalkan yang lainnya yang intinya kekuatan beauty blog bukan pada tulisan saya.

Tambah lama, saya tambah ngaco nulisnya. Tadinya saya orangnya alergi typo. Alergi sama alur yang nggak jelas, alergi sama bahasa yang aneh, dan alergi sama tanda baca dan spasi yang nggak pas. Sekarang sensitifitas saya terhadap hal-hal kaya gitu sepertinya udah berkurang.

Itu belum apa-apa. Yang lebih saya rasakan lagi, saya rasanya kok semacam kehilangan gaya tulisan saya yang dulu. Menurut saya, dulu tulisan saya lebih menarik dan lebih enak dibaca. Tapi belakangan, bahkan saya sendiripun males banget baca-baca tulisan saya lagi.

Makanya saya berniat banget mengaktifkan blog ini. Yang tadinya cuma ajang galau, ajang menumpahkan segala perasaan dan pemikiran, dari yang keren sampai yang norak tapi kebanyakan norak, sekarang mau lebih saya tata. Yah, intinya saya nggak pengen cuma latihan make up, tapi juga pengen mulai membiasakan diri lagi untuk menulis.

Entah ada yang baca atau enggak, saya pengen menulis dulu, dengan baik, dengan menarik.

Jadi yang saya ratapi adalah ke(tidak)mampuan menulis saya, bukan ke(tidak)payuan blog ini. Dong, ra?!

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...