Translate

Monday, August 5, 2013

Urip ki Mbok Digawe Selow to, Broooo....

Ada seorang teman saya yang punya kebiasaan buruk. Suka memburu-mburu. Bukan suka terburu-buru lho ya. Tapi suka menyuruh orang untuk buru-buru. Iya, saya akui orangnya memang epektip, episien, dan sangat bisa diandalkan dalam mengatasi masalah tanpa masalah *orangnya beneran kerja di pegadaian*. Tapi dalam beberapa (sering sih) situasi, diburu-buru itu sangat nggriseni. Bikin risih.

Tadi dia datang ke rumah saya bawa nasi, ayam, dan kangkung seporsi. Maksudnya dia numpang makan gitu di rumah saya, bukannya mbeliin saya makanan.

Eh...tetiba saya jadi ikutan laperrr. Saya memang belum makan dari siang plus lagi nggak masak sih. Bahkan saya nggak masak nasi juga.

Saya: "jadi laper nih.."
Dia: "beli makanan sana, gih"
Saya masih mager, habis update blog sebelah. Masih tele-tele sambil blogwalking.

Dia: "sana cepetaannn!!!!"
Saya: *mengerutkan kening ke arahnya* *liat leptop lagi* *balesin komen*

3 menit kemudian.
Dia: "ndang belio makan!!!"

Saya: "KENAPA SIH APA-APA MESTI BURU-BURU KAYA BESOK MATI AJA? LAGIAN SUKA-SUKA AKU DONG MAU MAKAN KAPAN. WONG PERUT JUGA PERUTKU. DUIT BUAT MAKAN JUGA DUITKU. BAHKAN YA, INI RUMAHKU HELLOOOOOOO!!!!"

Nyolot. Super nyolot.

FYI, kejadian diatas terjadi sekitaran 10 menit yang lalu. Post ini saya tulis di warung sate deket rumah. Saya makan di tempat. Males pulang --".

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...