Translate

Wednesday, July 11, 2012

Pernah nggak ditembak orang lain saat kita sudah punya pacar?

http://jillykezia.blogspot.com


Berhubung saya habis dilamar, jadi saya lagi seneng-senengnya cerita soal mas Pacar. Bahkan di blog sebelah pun saya cerita tentang dia. Gini ini lho, rasanya kasmaran. Yang jomblo mana, yang jomblo? Ohh...lagi jongkok hadap tembok di kebun belakang? Ya wis lah. Puk-puk saya untuk anda sekalian :D

Tapi kali ini saya akan cerita dari sisi yang berbeda...

Pernah nggak ditembak orang lain saat kita sudah punya pacar?

Saya pernah. Beberapa kali malah. Bahkan itu kayaknya jadi seninya hidup saya. Kalau saya pas jomblo, nggak ada yang mendekat. Tapi kalau saya pas punya pacar, seolah-olah kecantikan mbak Monica Beluci pindah ke saya, trus adaaa aja yang ndeketin saya.

Tapi pernah nggak, ditembak orang yang disukai pada saat sudah punya pacar? :D

Wah...rumit ini. Tapi lagi-lagi saya pernah. Bukannya saya sok laku. Saya nggak laku-laku amat kok. Beneran deh. Wajar-wajar saja. Cuma memang saya mengalami pengalaman menarik ini.

Beberapa bulan yang lalu saya terlibat dalam suatu proyek perbaikan sistem akuntansi di suatu kantor. Kalau sedang proyek kaya begini, dijamin deh badan remuk redam karena pagi sampai malam harus memeras otak. Tenaga habis terkuras. Dan harus intensif bertemu orang-orang satu tim selama selang waktu pengerjaan proyek. Kalau teman satu tim ngeselin dan boring, ya bakalan jadi proyek neraka. Kalau temen satu timnya asik, ya bakalan jadi temen deket baru.

Dan adalah seorang laki-laki menarik terselip diantara teman-teman satu tim yang ngeselin a-bitch...

Dia nggak gantheng, tapi nggak jelek. Nggak tinggi tapi nggak pendek. Nggak dewasa-dewasa amat, tapi juga nggak childish. Nggak item, tapi juga nggak putih. Nggak baik hati juga, tapi...ya emang nggak baik hati ding. Tegaan banget orangnya. Apalagi kalau sama orang yang DDR alias Daya Dong Rendah. Suka ngepret semena-mena.

Tapi dia menarik dan punya senyum yang lucu :D

Lho, sudah punya pacar kok lirik-lirik cowok lucu?

Pak, Bu, saya nggak ngelirik lho. Itu mas-mas lucu terpaksa selalu muncul di depan saya. Dan menurut saya, ya sah-sah saja saya melirik cowok lain. Selama masih bisa jaga sikap dan jaga hati, masih menghormati mas Pacar yang sedang sibuk cari uang di belahan dunia sana. Intinya, nggak papa ngeceng selama masih eling lan waspada.

Terus apa yang dilakukan kalau sudah tertarik begitu?

Ya nggak gimana-gimana. Ya berteman saja sewajarnya. Memperkenalkan diri apa adanya, apa adanya kalau saya ini sudah punya Tunangan dan nggak berniat nganu-nganu lagi sama yang lain. Berteman masih boleh, kan? Menurut saya, boleh banget. Walau sudah punya suami dan anak sekalipun, berteman ya boleh. Malah sangat dianjurkan membangun relasi dan tali silaturahmi sebanyak mungkin, karena kan lebih banyak manfaat daripada mudaratnya.

Jadi kami berteman. Mengerjakan proyek bersama-sama. Hampir setiap hari bertemu dari pagi sampai malam. Ya nggak berdua aja. Bersama teman-teman satu tim yang lain pula. Dan sering pula bersama bos besar. Terkadang sampai menginap bersama.

Pacar gimana kabar?

Berhubung pacar jauh, ya pacar jatahnya cuma malem pas diranjang. Maksudnya, pas mau bobok kami telpon-telponan. Cerita-cerita. Sayang-sayangan via telpon. Yang jomblo mana?? Oh...lagi nyiapin tali gantungan. Okesip.

Sampai akhirnya di tengah-tengah proyek, saya baru tahu. Si mas-mas bersenyum lucu ternyata juga menganggap saya lucu. Tur rodo wagu, katanya >'<. Iya, dia bilang aja ke saya gitu :D. Katanya dia tahu saya sudah mau menikah. Tapi apa daya katanya saya terlalu lucu untuk dilewatkan. Katanya lagi, lebih baik diomongin daripada ada ganjalan di hati. Dia tahu dia pastinya di tolak, tapi yang penting pesan tersampaikan.

Bagaimana perasaan saya?

So sweet banget deh rasanya, kaya balik ke masa ABG lagi :D

Pacar tahu nggak kejadian ini?

Tahu.

Apa reaksi dia?

Ketawa aja. Malah semangat nanya-nanya: "gimana nembaknya? Romantis nggak?" Hihihi...mungkin dia semangat ya, pacarnya ternyata masih memenuhi selera pasar :D.

Bagaimana saya menanggapinya?

Nah, ini lebih rumit lagi :D.

Sejujurnya, kalau posisi saya saat ini belum punya pacar. Mas-mas lucu tersebut adalah tipe saya. Tolong dicatat ya: saya nggak naksir sama mas-mas lucu tersebut. Ya cuma lucu aja, suka aja. tipe saya gitu. Tapi nggak yang bikin hati deg-deg ser mak tratap.

Karena saya suka dengan dia, saya nyambung ngobrol dan gila-gilaan bareng dia, tentunya saya nggak mau dong kehilangan dia sebagai teman. Jadi saya bilang saja, kalau yak dia benar! Saya ini sudah punya Tunangan. Tahun depan nikah, dan rencananya mau langsung bikin anak. Sekarang sudah belajar sedikit-sedikit cara-cara dan tehnik bikin anak yang enak dengan membaca berbagai artikel. Dan rencananya saya mau punya anak lima. #toomuchinformation?

Tapi berapapun jumlah anak saya, saya tetap akan membuka hati dan diri saya untuk sebuah persahabatan. Saya bilang kalau dia tetaplah mendapatkan tempat di hati saya sebagai seorang sahabat. Kalau saya punya suami kelak, suami saya akan menggapnya sahabat, dan anak saya akan memanggilnya om :).

Di sinilah saya merasa bersyukur banget diberikan oleh Tuhan pacar yang begitu pengertian seperti pacar saya. Dia oke-oke saja saya berteman dengan siapa saja, dan nggak pernah keberatan bersikap ramah kepada teman-teman saya. Dia percaya sepenuhnya sama saya.

Kalau pacar sudah 100% percaya begini, mana bisa sih berpikir untuk nggak setia? Saya sih nggak bisa. Saya malah semakin menghormatinya dan nggak ada sedikitpun rasa kepingin nggak setia. Suatu saat saya masuk surga sepertinya...

Sudah ah.. intinya saya cuma mau pamer kalau saya punya pacar paling pengertian sedunia. Dan bahwa nggak papa kita tertarik sama orang lain. Hal itu bukan berarti nggak setia. Justru saat kita tertarik dengan orang lain, ada kesempatan selebar-lebarnya untuk melakukan sesuatu yang curang, tetapi kita memilih untuk tetap menjaga sikap, ITU NAMANYA SETIA :D.

Kalau ada yang bilang, selingkuh kan bisa dengan hati. Kalau masih di taraf hati menurut saya ya nggak selingkuh ah.. Siapa yang bisa mengatur kita mau suka sama siapa? Tapi kita bisa mengatur bagaimana sikap kita ke siapa.

Dan bagaimana perasaan saya sekarang?

Seperti biasanya. Masih tetap berteman dengan mas-mas lucu, sesekali kerja bareng, sesekali hangout bareng. Dan masih tetap cinta setengah mati sama pacar saya :D.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...