Translate

Wednesday, February 15, 2012

Selamat Hari Kasih Sayang :*

sumber: http://www.sodahead.com


Saya nggak mengerti dengan fenomena yang terjadi belakangan di negara ini. Mengapa sesuatu yang kelihatannya baik di anggap salah, dan sesuatu yang kelihatannya mengerikan dianggap baik? Saya memakai kata "kelihatan" ya. ini hanya menurut sudut pandang seorang saya yang bukan ahli agama, ahli politik, ahli bahasa, atau ahli apapun lah.

Sebagai contoh, larangan untuk mengucapkan selamat hari raya kepada umat yang berbeda agama. Sebagai seorang yang bukan ahli apa-apa, saya memandang ucapan selamat Natal dari sahabat-sahabat dan saudara-saudara saya yang non Kristiani sebagai sesuatu yang indah, suatu bentuk ungkapan kepedulian dan kasih mereka kepada saya. Saya tidak memandang itu dengan embel-embel agama. Saya hanya memandang itu sebagai sebuah toleransi yang indah, dimana orang yang tidak merayakan ikut peduli dan merasa bahagia terhadap sesamanya. Makanya, saat idul fitri saya juga selalu mengucapkan, "selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin," karena walau saya bukan Muslim, tapi saya melihat bahwa bermaaf-maafan itu indah dan baik.

Saya sungguh tidak paham, mengapa tradisi ikut berbahagia itu harus dilarang? Padahal itu tradisi yang indah dan tidak ada yang dirugikan dengan hal itu.

Dan yang sedang heboh saat ini, katanya Valentine itu identik dengan perzinahan. Kok bisa sih? Menurut saya itu hanya pendapat dari orang-orang yang cari kambing hitam untuk perbuatann mereka. Lha kalau emang niatnya mesum, nggak usah nunggu Valentine juga bakal mesum kan? Mau valentine ditiadakan, atau valentine diadakan lima kali dalam setahun, tetep aja sama.

Saya cuma merasa ada kemunduran disini. Kenapa di jaman yang semakin maju, tekhnologi semakin berkembang, kita harus mengalami kemunduran pemikiran? Iya, menurut saya kemunduran, mundur lagi dijaman dimana kita dijajah dan terkotak-kotak. Cuma bedanya, saat ini kita dijajah oleh pemikiran kita sendiri yang dangkal. Pemikiran yang menganggap toleransi dan kasih sayang itu buruk. Pemikiran kita yang terlalu memandang rendah kualitas diri kita sendiri, memandang bahwa dengan merayakan Valentine lalu kita bisa dengan gampangnya tergoda untuk melakukan zinah dan sex bebas.

Iya saya sedih. Bayangan saya tentang Valentine adalah menghabiskan waktu bersama orang terkasih untuk berbagi cerita tentang cinta, menelpon sahabat dan keluarga yang berada jauh dari kita untuk mengucapkan betapa kita menyayangi mereka, membagikan coklat kepada anak-anak kecil yang manis, berbagi rejeki dan cinta kepada mereka yang kekurangan. Dan itu semua dianggap buruk.

Selamat hari kasih sayang semuanya. Saya tetap akan merayakannya walau dilarang, bahkan saya akan merayakannya setiap hari, saya akan tetap  merayakannya walau dengan hati sedih.

6 comments:

  1. Selamat hari kasih sayang ya, arum...

    Klo menurut gw itu perbedaan pendapat. Mau ngerayain apa enggak, mau ngelarang apa membolehkan itu hak masing2 orang buat menyampaikan pendapatnya.
    Gw, kenal sama salah seorang pendeta Yahudi yang emang ngelarang hari Valentine dan ngucapin selamat Natal (lo tau dong, sifatnya yahudi). Gw, sebagai orang yg merayakan ya menghormati pendapat dia lah.

    Oiya, klo ketemu gw lo jangan jutek2 dong... hehehe... Sori ya jangan kesinggung.

    Oiya, sori gw ga punya akun blog... cuma gw emang suka baca2 blog lo aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm...menurut aku sih, pendapat orang memang harus dihormati. Dan karena saling menghormati itulah, makanya aku merasa aneh dengan peraturan2 yang terkesan dibuat-buat.
      "melarang" yang aku tulis disini, bukan melarang sesuatu yang memang harus dilarang. Tapi "melarang disini sudah dalam lingkup "memaksa" dan menyalah gunakan kekuasaan ^^.
      Yah, semua orang punya pendapat sendiri2. Jadi, kenapa nggak biarkan saja semua berjalan dengan damai tanpa ada "larangan" (paksaan) yang dibuat2 dan nggak berdasar? :D

      Wah, ini siapa ya? Kita pernah ketemu dijalan? Aku sih jarang jutek, kecuali emang nggak kenal, atau emang nggak suka sama orangnya. Hahaa.. Jadi, coba sapa aku kalau kita ketemu dijalan ya.

      Eh dan coba tinggalin identitas kalau comment, siapa tau aku bisa menjelaskan kenapa aku jutek. Hehehhe :)))

      Delete
  2. Happy Valentine's Day walaupun telat yaa, hehe. Aku setuju sama kamu, emang pemikiran yang cetek seperti itu udah outdated bgt. Jaman sekarang kita justru harus makin toleran dgn perbedaan. Yang aku lihat di Indonesia kayaknya makin banyak aja oknum2 yang memaksakan kehendak masing-masing, just because they think they are the ones with the right answers. I simply don't like people who think they have the monopoly of truth.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waw, Fifi. Nggak nyangka kamu baca-baca blog galauku juga :D

      Yup, suka nggak habis pikir sama mereka-mereka yang intoleran. Semoga kedepannya semakin banyak orang yang terbuka pikirannya bahwa perbedaan itu indah, yah :)

      Delete
  3. Mbak sekar...larangan mengucapkan itu bukan tanpa dasar lo..tp memang itu yg diajarkan agama kami...firman Tuhan yg tertulis di kitab suci kami. Dg tdk mengucapkan bukan berarti kami tdk menghormati...bentuk toleransi kami adlh mempersilahkan agama mbak menjalani tnp kami harus kepo ikut cawe2 sok sksd didalamnya... :). Muslim yg memutuskan ndak mengucapkan bkn berarti muslim yg berpikiran sempit..justru mereka adlh muslim yg patuh trhdp perintah Tuhannya..mohon "toleransi"nya ya mbak u/ menghargai pilihan kami tdk mengucapkan dan ikut merayakan natal, imlek & valentine

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Anonim (?). Tulis nama aja, nggak papa kok :)

      Sejujurnya, aku seneng ada yang mau menjelaskan disini kenapa begini dan begitu. Soalnya selama ini, yang aku rasakan adalah, pada suatu masa semua org baik2 saja, dan kemudian pada suatu titik tau2 muncul larangan dan kemudian semua org seakan anti mengucapkan "selamat". Tanpa adanya penjelasan ^^.

      Dan beberapa kali aku mergokin, teman2 yang nggak mengucapkan Natal, tapi menucapkan & ikutan dandan2 pas imlek. Jadi aku seakan merasa ada diskriminasi. Kalau Natal ga boleh, kalau imlek gapapa.

      Tapi, thanx banget ya atas penjelasannya. Sekali lagi, pakai nama aja. Nggak papa. Aku suka kok ada yang menjelaskan hal2 yang nggak aku ketahui :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...