Intel dan Superhero

sumber: www.funnyjunk.com

Intel itu ya, konon katanya: Berani tidak dikenal, mati tidak dicari, berhasil tidak dipuji, dan gagal dicaci maki.

Dan bukan, saya bukan lagi ngomongin Indomie Telur di burjo Babarsari yang enaknya bikin orgasm itu.

Disini, saya melihat ada kesamaan antara intel dengan Superhero. Mereka sama-sama harus menyembunyikan identitasnya. Kenapa? Ya biar nggak membahayakan orang-orang terdekatnya dong. Bayangkan kalau semua orang tahu bahwa suami saya itu adalah Zoro. Nanti musuh-musuh suami saya bakalan menculik saya untuk menekan suami saya. Mereka akan mengancam: "isterimu yang cantik jelita sudah di tangan kami. Tolong jangan kaw gagalkan rencana jahanan kami kalau kaw mau istrerimu ini kembali dalam keadaan utuh tanpa ada jari yang pothol!"

Pensiunlah suami saya jadi Zoro. Mending jadi montir aja di Astra Honda Motor.

Selain masalah keamanan isterinya yang cantik jelita, dengan mengungkapkan identitasnya, suami saya juga akan menghadapi hambatan berupa fans. Wanita mana yang nggak termehek-mehek dengan superhero? Semua wanita suka superhero seperti halnya semua wanita suka indomie dan mecin.

Ngomong-ngomong saya habis upload resep olahan Indomie super enak di sini.

Bayangkanlah saat suami saya mengejar penjahat, tetiba dihadang oleh segerombolan ciwi-ciwi groupisnya yang minta selfie. Dan ya tau sendiri lah gimana tingkah lagu groupis itu. Mereka bisa sangat memaksa. Bahkan seandainya nyawa oranglah taruhannya, mereka akan tetap memaksa: "selfie dulu lah dua minit aja jangan sombong begitu mentang-mentang terkenal!"

Intel juga begitu. Mereka harus menyebunyikan identitasnya. Bahkan konon kabarnya nih ya, rekan-rekan sesama intel pun nggak tau siapa saja identitas rekan-rekannya. Rumit lah pokoknya.

Selain karena alasan yang sama seperti alasan superhero yang saya sebut di atas, juga karena konsep kerja intel itu adalah diam-diam menyusup dan mengawasi. Kalau langsung ketahuan dia itu intel, ya yang diawasi nggak mau lah! Dan si intel juga nggak bebas dong mau mengorek informasi macem-macem.

Lha terus, apa menariknya jadi intel yang gagah berani kalau orang lain nggak tahu? Dimana letak keren dan gagahnya?

Nah, bagian ini saya paham. Sebagai banci tampil kelas paus, saya paham banget lah kebutuhan manusia akan eksistensi diri. Makanya saya memilih untuk nggak jadi intel. Karena selain nggak ditawarin sama bapak Sutiyoso, saya juga orangnya suka banget pamer.

Dan karena saya paham inilah, makanya saya juga paham banget dengan apa yang dirasakan mas Banyu Biru. Ya bayangkan saja, nggak jadi intel aja mas Banyu sudah bisa memacari Dian Satro, Rianti Cartwright, dan Pevita Pearce. Apalagi kalau ketahuan di mana-mana bahwa dia adalah intel. Bukan cuma level Pevita, bisa-bisa yang sekelas Sekararum pun termehek-mehek. Siapa coba wanita yang nggak suka mecin? 

Hmm...saya mulai merasakan ada yang bisik-bisik kalau saya "nyinyir"-in mas Banyu Biru nih!

Weh, jangan gegabah ya sist dan bro. Saya tidak nyinyir. Bahkan superhero kedemenan saya itu adalah Iron Man. Kalau kalian sudah nonton semua film Iron Man, pasti tau adegan ini:

sumber: cineadictos.tumblr.com

Jadi, Amerika punya Tony Stark, Indonesia punya Banyu Biru! Yah meskipun agak-agak beda ya, karena Tony Stark nggak ngaku lewat socmed. Yang penting intinya sama. Oh yeah!

Dan ternyata langkah bombastis mas Banyu Biru ini telah menginspirasi beberapa superhero Indonesia untuk mengaku. Tadi pagi, saya menerima pengakuan mengejutkan dari salah seorang teman saya, Momon, via whatsapp:

Sungguh bangga sekali saya jadi teman curhat seorang superhero legendaris!

Ayo, munculah superhero-superhero Indonesia! Upload pose andalanmu di path, instagram, facebook, twitter, dan semua sosial media yang kamu punya!


UPDATE:

Maaf warga negara sekalian. Saya mau meralat sesuatu:

Tolong jangan marah sama saya ya. Disini saya juga sebagai pihak yang tertipu. Oke lah saya jadikan pelajaran saja. Lain kali saya tidak mau menceritakan rahasia mengenai jati diri superhero dan intel yang saya tahu kalau tidak disertai bukti berupa SK Pengangkatan yang di upload di media sosial.

Cam kan itu!