Translate

Friday, August 22, 2014

bebersih dashboard

Semalam saya bersih-bersih dashboard blogger.

Cerita ini berawal ketika awal-awal saya pindah ke Jakarta dan pindah rumah. Saya bukan tipe orang yang praktis dan minimalis, walaupun saya saat ini sedang mencoba menjadi praktis. Barang saya banyak, termasuk berbagai macam pernak-pernik tanpa fungsi, bahkan yang sudah sangat jelek tapi masih menyimpan muatan memori. Saya bukan orang yang bisa dengan gampang membuang barang-barang.

Awalan pindah saya bener-bener stres. Gimana sih cara memindahkan 10 tahun hidup saya di Jogja ke dalam kotak-kotak kardus, koper, dan ransel, yang kemudian di bawa ke Jakarta? Pelan tapi pasti akhirnya saya pindahkan hidup saya, walau tentu saja masih ada jejak-jejak yang tertinggal di kota lama. Tapi tak apa karena itu perlu.

Ketika saya mulai menata kehidupan baru di kota baru, saya stres lagi. Kehidupan baru ini tidak semata-mata hidup saya, karena saya harus berbagi. Kondisi dan situasi kehidupan baru saya juga kurang kondusif untuk menyimpan berbagai pernik tanpa fungsi. Di tengah stres saya, bapak saya berkata: "Kamu harus bisa memilih. Mana yang harus dibuang dan mana yang disimpan. Sesuatu yang tidak berguna kalau disimpan cuma akan menjadi beban."

Sedikit demi sedikit saya menuruti nasehat beliau. Tapi sungguhpun saya berusaha, saya bukan orang yang praktis dan minimalis.

Beberapa hari yang lalu saya ngobrol-ngobrol dengan kawan blogger saya, Dika. Kebetulan kami punya masalah yang sama tentang dunia blogging, yaitu kurang semangat. Kami sama-sama tidak lagi bersemangat baca-tulis. Usut punya usut, sebenarnya kami bukan mengalami susut semangat, melainkan hanya peralihan minat. Hal-hal yang awalnya kami bilang menarik, saat ini mematikan selera. Hal-hal yang awalnya tidak kami lirik, saat ini terasa menggelitik.

Pun begitu dengan blog yang kami follow. Dulu adalah suatu ide bagus rasanya ketika mem-follow blog A. Saat ini selera saya berubah, dan ketika melihat newpost blog A pada dashboard blog saya, biasanya cuma saya scroll tanpa saya klik. Saya tidak lagi berminat untuk membaca blog A.

Beberapa hari yang lalu, saya memandangi dashboard blogger tanpa nafsu. Saya berharap menemukan konten menarik untuk saya baca, tapi ternyata setelah 3 halaman saya lalui birahi saya belum juga terungkit. Akhirnya saya beralih ke suatu forum komunitas blogger anu (Nggak, saya nggak aktif!). Lalu melihat-lihat list blog yang ada di sana, yang topiknya biasanya bukan kegemaran saya dan juga bukan pilihan yang biasanya saya tuliskan, dan saya menemukan banyak blog yang menarik minat saya. Saya mulai keasyikan blog walking dan klik follow.

Semalam, saya kembali memandangi dashboard blogger. Dan saya pening. Banyak sekali topik-topik yang saya tidak suka yang berjejalan dan menutupi topik-topik yang justru saya cari. Akhirnya saya memutuskan untuk membersihkan dashboard saya. Saya unfollow blog yang:
  1. Saya tidak suka dengan blog tersebut, saya jarang bersemangat membaca kalau blog tersebut di update, dan saya tidak kenal penulisnya (karena kalau kenal biasanya memicu perselisihan. Padahal yaelah cuma blog. Tapi sudahlah saya sedang nggak butuh drama.)
  2. Post terakhir blog tersebut ada pada tahun 2013. Kecuali yah kalau blog tersebut sangat saya suka dan saya berharap si blogger bakalan ngeblog lagi.
  3. Isi postingan blog yang bersangkutan membuat perasaan saya tidak enak. Mungkin karena isinya menjelek-jelekan orang lain (secara nomention tentu saja!), kritik terhadap cara berpakaian atau cara hidup orang lain, pembelaan membabi buta tanpa logika terhadap suatu agama/capres, share sesuatu yang memprovokasi dan belum tentu benar (bahkan biasanya sumbernya pun dia tidak tau!). Untuk poin ketiga ini kenal-nggak kenal saya unfollow :D
  4. Alasan simpel: saya ilfeel sama blogger-nya :D. Untuk alasan agar tidak salah alamat, saya memilih tidak menjelaskan perihal sebab-sebab ke-ilfeel-an saya.
Tentunya saya masih berpegang pada prinsip bahwa blog adalah jurnal pribadi. Setiap blogger punya hak untuk menuliskan apapun sejauh tidak merugikan orang lain. Saya pun tidak bilang kalau blog yang saya unfollw itu jelek dan tidak berguna. Bisa saja hal yang tidak berguna bagi saya menyelamatkan hidup orang lain. Bisa saja memang tidak berguna bagi orang lain namun punya arti yang besar bagi pemiliknya. Hanya saja blog-blog tersebut merupakan blog yang tidak saya pilih untuk menjadi bacaan saya.

Sekarang bersih dashboard saya agak lebih padang walau belum bersih sekali.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...