Translate

Monday, November 26, 2012

Hampa

Sebenarnya saya membuka laptop ini dengan niat awal untuk membuat artikel untuk di posting pada blog sebelah. Tapi dengan segera saya menyadari kalau kondisi hati saya sedang tidak bisa diajak berkompromi untuk melakukannya.

Tidak ada hal menyakitkan yang saya alami baru-baru ini. Tidak ada hal yang menyedihkan. Semuanya begitu sempurna. Jalan hidup yang sangat tertata. Mungkin bahkan ada orang yang menginginkan tempat saya pada saat ini.

Sungguh saya bukannya tidak ingin bersyukur. Saya hanya merindukan suatu masa ketika saya memiliki mereka. Ketika melakukan hal tolol bersama-sama akan dianggap lucu, dan bukannya bodoh. Masa yang pada waktu itu, dalam benak saya, saya ingin menjadi diri saya saat ini.

Diri saya saat ini adalah gambaran dari apa yang saya inginkan pada masa-masa muda silam. Tapi segalanya terasa begitu hampa....

Akankah saya menemukan bayangan diri saya dengan tawa selebar dahulu? Akankah saya berbesar hati menerima bahwa segala cita-cita saya terwujud namun saya tidak memenangkan pertaruhan?

Kamu menang. Berbahagialah.

3 comments:

  1. Mungkin karena makin lama kehidupan dan keadaan yang kita hadapi jadi lebih serius. Dimana kita perlahan-lahan kehilangan kesenangan-kesenangan kecil kita, kebebasan-kebebasan kita, karena dituntut jadi sosok yg lebi dewasa...
    he he... ngga tahu apa begitu yg dirasakan jeng arum :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jeng, semacam itulah. Jenuh sama pekerjaan dan tanggung jawab :'(

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...