sekonyong-konyong pupus jiwa ini terbawa angin ke barat,
jatuh di lembah waktu.
Malam bertemu gelap dan basah,
lembab air mata membuat mimpi-mimpiku berjamur.
Mentari senja semakin mengabur,
dan aku hanya bisa meratapi temaramnya yang lamat-lamat,
tanpa berharap semburatnya memberikan hangat.
Kadang kesedihan seperti ini tidak bisa dibagi, bahkan kepada orang terdekat. Cukuplah untuk tahu kalau aku sedih. Tampung saja tangisku dalam diam, sambil diam-diam mengusap punggungku yang sesenggukan. Karena sahabat sejati akan menawarkan pelukan meski tahu bahwa dia dipandang tidak pantas untuk paham.
Dalam kesedihan
Mbak Arum kenapah? kennapah?...
ReplyDelete*khawatir tingkat Dewi... :p
puitis n sedih banget, cheer up ya :D
ReplyDeletebtw jangan lupa buat join giveaway saya ya:http://sparkleapple.blogspot.com/2012/06/luview-mega-giveaway-triple-baked.html
kalau menang jd senang. hehe...thanks ^^