(Peringatan: post ini mengandung konten menjijikan. Jangan dibaca sambil makan)
Beberapa hari yang lalu, saya melihat kucing item saya, Jim Beam, sedang poop. Nggak, nggak...saya bukannya sakin kurang kerjaannya ya sampai melakukan pengamatan mendalam terhadap kucing yang sedang pup. Kebetulan itu saya lagi mau ambil cucian dari mesin cuci. Nah, kamar si Jimbim ini memang satu ruangan sama mesin cuci.
Karena saya sedang selo dan baik, jadi saya mau menjabarkan denah ruangannya. Begitu masuk ruangan, kita akan langsung berhadapan dengan mesin cuci. Sebut saja mesin cuci ini ada di pojok kiri ruangan yah, berhadap-hadapan dengan pintu.
Lalu pada dinding diatas mesin cuci, saya tempel handmade rack dua tingkat. Tingkat pertama isinya detergent, pewangi pakaian, sikat kain, baygon semprot, pewangi ruangan semprot, obat pel, dan produk-produk rumah tangga lainnya. Sedangkan di tingkat kedua saya gunakan untuk menaruh Royal Canin, sabun dan sampo jimbim, sikat dan sisir jimbim, obat-obatan jimbim, dan segala ubarampe perkucingan.
Di sebelah mein cuci, saya taruh keanjang tidur si Jimbim. Lalu di bagian pojok ruangan, ada bak pasir untuk toilet jimbim, dan juga wadah makanan serta minuman jimbim. Makannya sih dijatah ya, nggak selalu disitu. Kalau belum jam makan ya makanannya saya simpen. Tapi kalau minum, selalu tersedia.
Hmm...kasian ya Jimbim boboknya bareng mesin cuci? Tapi dia sekarang jarang sih tidur disana. Dia lebih suka tidur di sofa ruang tamu, depan televisi di ruang depan. Dia bobok di situ kalau cuaca lagi dingin atau dia lagi sakit aja. Soalnya keranjang tidurnya memang anget sih.
Oke, back to poop!